Surabaya – Kamis (26/9), Wira Jatim KSO (WJKSO) mengaddendum perjanjian kerjasama sewa lahan yang disewa oleh PT DJ Busana Jaya berlokasi di Jl. Panglima Sudirman No 108 Kebonagung, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur dengan luas objek sewa seluas 8.000 meter persegi.
Agenda rapat addendum ini dilaksanakan di Kantor Notaris Evie yang dihadiri oleh Eddy Santoso selaku Manajer WJKSO dan Direktur PT DJ Busana Jaya Dirk Jan Regnerus Petrus De Vries dan disaksikan langsung oleh Notaris Evie Mardiana.
PT. DJ Busana Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri Garmen. Perusahaan ini mengkhususkan diri sebagai produsen outerwear, yang memproduksi Jaket 2in1, Sports dan Pakaian Casual untuk Pria dan Wanita dewasa.
 |
 |
|---|
Didirikan sejak Tahun 2009 oleh Dj. De Vries di Pasuruan Jawa Timur tepatnya di Jl. Panglima Sudirman No.108, Kebonagung, Kec. Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur 67115.
Dikutip dari akun LinkedIn PT. DJ Busana Jaya, Perusahaan ini telah berhasil memperkerjakan 1000 pegawai yang berhasil mendukung jalannya perusahaan hingga mampu memproduksi sebanyak 65.000 pcs perbulannya.
Imbas pandemic covid-19 yang menyerang pada tahun 2020 lalu memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor salah satunya pada perusahaan garment ini. Pabrik Garment milik PT DJ Busana Jaya yang berdiri hampir 15 tahun di atas tanah milik PT PWU Jatim terpaksa mengajukan addendum perjanjian sewa penggunaan lahan. Pengajuan addendum ini juga telah disepakati oleh manajemen Wira Jatim KSO badan usaha yang mengelola asset-aset milik PT PWU Jatim dengan berbagai pertimbangan yang matang.
Sebelumnya jangka waktu kerjasama sewa lahan yang dilakukan para pihak selama 2 tahunan bisa diperpanjang, kemudian dilakukan addendum jangka waktu sewa menjadi 1 tahunan dan bisa diperpanjang.
“Kenapa sewa jadi tahunan, khawatir yang namanya bisnis pasti ada sesuatu diluar kehendak tiba-tiba tidak bisa bayar. Namanya bisnis kadang naik kadang turun”. Kata Eddy Santoso selaku Manajer Wira Jatim KSO.
PT DJ Busana Jaya mengalami penurunan omset beberapa tahun terakhir akibat dampak pandemic covid-19 yang masih dirasakan sampai sekarang.
“Hal ini kita lakukan demi kebaikan Bersama, kita dan juga mitra kita bisa saling win win solution, di kondisi perusahaan mereka yang belum stabil kita jaga-jaga di aspek resiko bisnisnya jangan sampai ada yang namanya gagal bayar nantinya” imbuh Eddy Santoso. (-red/Ket/Ar).
