SURABAYA - Tampilan yang menarik pada sebuah desain bangunan tentunya akan memberikan kesan kepada yang melihatnya. Jika yang melihat sudah mulai terkesan maka secara otomatis akan memberikan rasa penasaran untuk bisa memasuki atau melihat dalamnya. Hotel Varna Culture merupakan salah satu hotel yang ada di jalan Tunjungan Surabaya. Hotel yang dikelola oleh PT Adi Graha Wira Jatim yang merupakan Anak Perusahaan PT Panca Wira Usaha Jawa Timur salah satu BUMD Provinsi Jawa Timur.
Bangunan Hotel Varna masuk di dalam bangunan cagar budaya. Sehingga arsitektur bangunan hotel varna masih konsep bangunan kolonial. Karena hotel ini merupakan bangunan yang bersejarah, maka manajemen Varna Culture Hotel membuat hotel berkonsep Surabaya tempo dulu, desain interior yang dibuat artistik dan setiap kamar di hotel ini diisi dengan wallpaper bertema sejarah Surabaya.
Selain itu, Varna Culture Hotel juga menawarkan banyak makanan dan minuman tradisional khas Surabaya, seperti nasi goreng bambu runcing, rawon, beras kencur hingga sinom.
Terus menggeliatnya roda perekonomian di kawasan Jl. Tunjungan, Surabaya, membuat manajemen Varna Culture Hotel, Surabaya, harus bergerak. Hotel milik Pemprov Jatim yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim ini, mulai mempercantik wajahnya.
Tahap awal yang dilakukan, Varna Hotel telah memasang signage (rambu) baru di bagian atas hotel. Bentuk neon sign berwarna biru bertuliskan Varna Hotel. Signage ini akan terlihat indah dan mencolok utamanya jika dilihat pada malam hari. Pemasangan ini belum rampung tetapi sudah menunjukan perbedaan di wajah Hotel bersejarah ini.
![]() |
![]() |
---|
’Sebelumnya, rambu nama Varna Hotel terlalu kecil dan tidak kelihatan. Karena terlalu pendek dan warnanya kurang mencolok,’’ kata Eko Ganefianto Direktur PT Adi Graha Wira Jatim Disebutkan Eko, persaingan bisnis hotel di kawasan Jl. Tunjungan Surabaya kian hari kian ketat. Sejumlah hotel berbintang telah berdiri di sepanjang di kawasan yang tidak penah sepi dengan keramaian warga Surabaya dan turis luar kota.
Tetapi, menurut Eko, Varna Hotel tidak akan bersaing dengan hotel berbintang yang sudah menjamur di sepanjang Jl. Tunjungan, Surabaya. Justru sebaliknya, Varna Hotel akan memanfaatkan posisinya sebagai hotel tamu yang benar-benar ingin menikmati Tunjungan diwaktu malam dan tamu yang ingin menikmati hotel dengan suasana tempo dulu.
‘’Lho saya pernah ditanya sama teman, apa Varna Hotel ada kolam renangnya? Saya jawab tidak ada. Varna Hotel ada untuk melengkapi keberadaan hotel berbintang di sepanjang Jalan Tunjungan yang fenomenal ini,’’ ungkap Eko dengan menyebut beberapa nama hotel berbintang mulai sisi utara sampai selatan Jl. Tunjungan, Surabaya.
Lalu apa yang diandalkan Varna Hotel untuk merebut simpati tamu yang ke Surabaya? ‘’Kenyamanan dan pelayanan. Selain itu, harga sangat terjangkau. Bagi mereka yang di Surabaya memang benar-benar ingin mlaku-mlaku nang tunjungan (jalan-jalan ke tunjungan), nginap di Varna Hotel adalah paling pas,’’ lanjut Eko.
Ditambahkan Eko, tahap awal ini, pembenahan Varna Hotel dialokasikan anggaran Rp 250 juta. Selain mempercantik warna cat Varna Hotel yang sudah kusam, anggaran sebesar itu digunakan juga untuk pemasangan signage baru.
‘’Alhamdulillah, 45 kamar yang kami miliki tidak pernah sepi tamu yang menginap. Bahkan, di musim liburan sekolah ini, occupancy rate bisa mencapai angka 100 persen,’’ pungkas Eko didampingi Zainul Afandi, General Manager Varna Hotel Surabaya. (/win, mpm)